2. Macam Proteksi Trafo Distribusi
Proteksi Trafo di bagi dua bagian, proteksi Internal dan proteksi External.
2. 1 Proteksi External :
- DIFFERENTIAL (87) - OCR (51)
- GFR (51N) - LO ( Lock Out ) (86)
- Syncrhonizing (25) - REF (64)
- SEF (51N)
2.2 Proteksi Internal :
- Bucholz - Yansen
- Sudden Presure - Winding Temperature
- Oil Temperature
2.1.1 Differential Relay :
Sesuai dengan namanya differential = memebandingkan, Relay Defferential adalah relay yang bekerja / pickup apabila ada perbedaan nilai arus di antara dua sisi yaitu sisi primer dan sisi skunder. Perbedaan tersebut bisa terjadi karena ada ketidak normalan akibat ada gangguan pada daerah jangkauannya. Daerah jangkauan differential dibatasi oleh kedua buah CT,
CT primer dan CT skunder gbr.2.1.1
2.1.2 OCR (51) :
OCR ( over current relay ) adalah relay arus lebih. 1. OCR bekerja / pick up apabila ada arus yang mengalir pada relay tersebut melebihi nilai settingnya. 2.OCR bisa pick up apabila setting waktu yang diterapkan sudah terlampaui, Jadi OCR akan bekerja/pickup saat setting arus dan setting waktunya terlampaui. Apabila salah satu sarat saja tidak terpenuhi maka OCR (51) tidak akan pickup.
2.1.3 GFR (51N)
Filosopi GFR sama persis seperti OCR hanya GFR di set untuk gangguan Phasa ke Tanah, maka GFR rata-rata di setting ± 20 % dari setting OCR dan setting delay waktu GFR lebih cepat dari setting delay OCR. Gbr.2.1.3
2.1.4 LO ( Lock Out Relay ) ( 86 )
LO adalah suatu relay bantu yang berfungsi sebagai master trip dalam suatu rangkaian trip yang menerima trigger dari beberapa relay dalam satu bay penghantar atau bay trafo dll, biasa di sebut trip supervise. Dari LO trigger trip tersebut disalurkan ke PMT melalui kontak bantunya, PMT tidak akan bisa di ON kan apabila LO tersebut belum di Reset. Kalau relay-relay seperti Diff / OCR / REF dll setelah pick up akan normal kembali setelah gangguannya terisolir tetapi kalau LO begitu bekerja langsung mengunci dan terus mengirim sinyal trip terhadap PMT nya.
2.1.5. REF ( Resistive Earth Fault ) ( 64 )
REF di pasang pada trafo yang titik netralnya ditanahkan langsung atau melalui tahanan, berfungsi untuk membantu rele differential dalam mengamankan trafo dari gangguan hubung tanah di dalam kumparan trafo.
REF diperlukan untuk mendeteksi gangguan phasa ke tanah yang tidak terdeteksi oleh differential. Bila gangguan di luar jangkauan REF tidak boleh kerja kerena tidak ada arus yang mengalir. Jika gangguan di dalam jangkauan maka REF harus kerja karena ada arus yang mengalir. Seperti dalam gambar 2.1.5a dan 2.1.5b
Gannguan Luar I rele = If1 – If2 = 0 arus gangguan
Gangguan dalam I rele = If1 + iF2 = Bernilai arus gangguan
2.1.6. SEF Stand Bay Earth Fault ( 51N )
SEF Stand Bay Earth Fault adalah relay arus lebih yang ditempatkan pada titik netral trafo berfungsi terutama untuk medeteksi gangguan Phasa ke Netral yang terjadi di sisi beban / penyulang / sisi skunder trafo untuk Mengamankan NGR.
Maka SEF besaran waktu di setting lebih lama dari GFR tetapi di bawah kemampuan besaran arus dan waktu NGR.yang terpasang. Setting waktu SEF biasa di terapkan LTI ( Long Time Inverse Gbr.2.1.6
2.1.7. Syncrhonizing ( 25 )
Syncrhon salah satu perangkat relay yang berfungsi bukan untuk mengetripkan PMT. Syncrhon suatu relay diperlukan untuk menjaga kamaanan suatu sistim pada saat untuk kembali normal / penormalan dimana sistim besaran tegangan dari dua sisi misalnya penormalan suatu bay penghantar yang di apit oleh dua besaran tegangan Busbar dan tegangan Line yang di kirim dari GI. Lawannya, maka jika PMT akan di masukan ( ON ) maka perbedaan tegangan dan sudut nya dari dua sisi tegangan tersebut harus memenuhi setting Syncrho yang diterapkan. Bila sistim tegangan tersebut tidak memenuhi sarat setting sycrho maka PMT tidak akan bias dimasukan.Gbr.2.1.7
2.2 Proteksi Internal
2.2.1 Bucholz
Dalam Trafo Tenaga untuk penyekat antara kumparan dan badan trafo digunakan suatu isolasi, isolasi padat dan cair, bahan isolasi tersebut akan terurai dimana trafo mengalami beberapa proses yaitu pemanasan ataupun kerena busur listrik. Kurusakan isolasi inti dan sambungan secara elektrik yang jelek akan membangkitkan panas setempat. Bila suhu mencapai 350 oC maka isolasi padat maupun cair tersebut akan terurai menjadi Gas. Gas tersebut akan naik mengalir ke konservator berhenti di relay buchholz dan menekan pelampung relay tersebut sehingga menggerakan kontak alarm untuk Stage-1 bila gas terus bertambah maka akan menggerak kontak ke dua / stage-2 yang berfungsi untuk kontak trip ke PMT sisi Primer dan skunder atau trip sesuai yang diinginkan.
2.2.2 Yansen
Relay Yansen fungsi dan cara kerjanya sama persis seperti relay Bochholz hanya relay yansen ditempatkan di antara tanki OLTC menuju tanki konsevator OLTC. Gas yang timbul menuju yansen ditimbulkan akibat pemanasan ataupun kerena busur listrik. Kurusakan sambungan secara elektrik yang jelek dan pergerakan Tap perubah tegangan yang tidak normal.
2.2.3 Sudden Presure
Sudden Presure adalah relay tekanan lebih yang termasuk jenis relay mekanik terbuat salah satu materialnya dengan menggunakan membran.
Sudden pressure bekerja pada saat ada tekanan lebih yang mendadak dalam trafo pada saat ada kelainan atau gangguan yang patal.
Biasanya apabila relay sudden pressure bekerja maka trafo tidak bisa diopertasikan kembali, Trafo harus diperbaiki dulu karena bila sudden pressure bekerja trafo biasanya rusak. Jadi relay sudden pressure merupakan relay terakhir dalam trafo.
2.2.4 Winding Temperature Relay
Trafo Daya dengan kapasitas 5 MVA ke atas salah satu nya ONAF ( Oil Natural Air Force ) atau OFAF ( pendinginan udara paksa ). Pendinginan secara paksa digunakan untuk efesiensi trao, pada saat beban rendah trafo didinginkan secara alami tetapi pada saat beban tinggi suhu akan naik terus. Maka pendinginan secara paksa akan berfungsi yang digerakan oleh relay suhu.Saat seting suhu terlampaui maka sebagian kipas akan ON bila suhu naik terus maka semua kipas akan ON, Seting relay suhu secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya : Kipas ON = 90 oC , Kipas OFF = 65 oC Alarm = 110 oC dan Trip = 125 oC.
2.2.5 Oil Temperatur Relay
Relay Temperatur untuk Oil sama persis dengan relay suhu Winding. Hanya Kalau relai suhu Oil perambatan panas di ambil dari panas nya minyak kalau Relay suhu Winding panasnya di ambil dari perambatan panas kumparan. Untuk setting dan cara kerjanya sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar